Pengalaman Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Daring di SMAN 3 Denpasar
Pembelajaran daring semakin menjadi pilihan utama di masa pandemi ini. Di SMAN 3 Denpasar, guru dan siswa pun turut merasakan pengalaman yang berbeda dalam proses belajar mengajar secara daring. Bagaimana sebenarnya pengalaman mereka?
Menurut Bapak I Wayan Sudarsana, Kepala Sekolah SMAN 3 Denpasar, pembelajaran daring memang menjadi tantangan tersendiri bagi guru dan siswa. “Kami harus beradaptasi dengan cepat agar proses pembelajaran tetap efektif meskipun dilakukan secara online,” ujarnya.
Salah satu guru di SMAN 3 Denpasar, Ibu Ni Luh Made, juga mengungkapkan pengalamannya dalam mengajar secara daring. “Saya harus belajar menggunakan berbagai platform online dan mencari metode mengajar yang sesuai dengan kondisi daring,” ujarnya.
Namun, tidak hanya guru yang merasakan tantangan dalam pembelajaran daring. Siswa pun turut merasakan hal yang sama. Menurut Bapak Wayan, siswa harus lebih mandiri dan disiplin dalam mengatur waktu belajar mereka. “Pembelajaran daring menuntut siswa untuk lebih bertanggung jawab terhadap proses belajar mereka,” tambahnya.
Seorang siswa di SMAN 3 Denpasar, Gede Putu, mengaku bahwa pembelajaran daring membuatnya lebih aktif dalam mencari informasi dan belajar mandiri. “Meskipun ada tantangan, tapi saya merasa lebih terlibat dalam proses belajar saya,” ujarnya.
Pengalaman guru dan siswa dalam pembelajaran daring di SMAN 3 Denpasar memang menarik untuk dikaji lebih lanjut. Diharapkan dengan adanya pengalaman ini, proses pembelajaran daring di masa depan dapat semakin berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi guru dan siswa.